Adi Amrullah berusia sekitar 50 tahun. Ketika dia masih bayi dia terinfeksi polio, yang membuatnya cacat. Dia tidak pernah menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja sebagai pemotong bambu sejak remaja. Sekitar umur 20 tahun ia menikah dan memiliki 2 orang anak. Dia bekerja keras sepanjang hidupnya untuk memberi kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya dari yang pernah dia miliki. Dia membiayai sekolah mereka, meskipun itu berarti dia harus bekerja 50 jam seminggu. Pada 2018 lalu, rumahnya hancur akibat gempa besar yang menerjang Lombok. Selama beberapa tahun dia terus menabung untuk membangun kembali rumahnya. Setelah 2 tahun, dia akhirnya memiliki 20% dari jumlah yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumahnya. Tetapi, dengan bantuan Enjoy Life nonprofit, Harapan Baru Lombok, Pituq Foundation dan Savili rumahnya dibangun kembali pada musim panas 2020 lalu. Kami memberinya 2 kamar tambahan, kamar mandi dan bengkel kecil sebagai tempat dia bekerja membuat tempat tidur kayu untuk beberapa panti asuhan yang juga kami bantu. Adi mengatakan bahwa ini mengubah hidupnya. Dia akhirnya mendapat tempat yang layak untuk tinggal, mendapat teman baru dan berterima kasih atas semua bantuan yang dia terima. Dia meminta kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda.
GALERI FOTO